Komponen Desain Grafis
Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan / estetika akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. “menarik” atau “indah” bisa dinilai dengan menggunakan mata (lahir) atau dengan hati (batin). Anda bisa tertarik dengan (calon) pasang bisa karena pandangan pertama (mata) atau kepribadiannya (hati). Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai.
Agar menarik mata (eye
catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/ komponen dalam desain grafis,
antara lain :
1. garis
2. bentuk
3. warna,tekstur,dan cahaya
4. ilustrasi/gambar
5. huruf/tipografi
6. ruang(space)
·
GARIS
Dalam desain grafis,
garis di definisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memenjang. Garis
disoftware grafis komputer sering disebut outline(coreldraw), countour, atau
stroke (adobe photoshop). Setiap jenis garis memiliki karakter atau suasanan
yang berbeda.
Setiap garis
menimbulkan kesan psikologis / persepsi tersendiri. Misal garis yang berbentuk
‘S’. Sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus, dan gemulai. Bandingkan garis
yang membentuk ‘Z’ terkesan tegas dan kaku. Perasaan ini terjadi karena kita
menyamakan dengan bentuk lengkungan seperti bentuk tubuh seksi atau ombak
dilaut.
Garis secara
orientasi, terdiri dari :
1. Garis lurus horizontal, memberi kesan :
sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak
2. Garis lurus vertikal, memberi kesan :
stabilitas, kekuatan, atau kemegahan
3. Garis lurus miring diagonal, memberi kesan :
tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika
4. Garis melengkung (kurva), memberi kesan :
keanggunan dan halus
Kombinasi garis-garis
tersebut akan menghasilkan garis-garis lain sebagai berikut:
Kombinasi garis
horizontal dan vertikal, memberi kesan : formal, kokoh, tegas
Kombinasi garis
diagonal, memberi kesan : konflik, perang, benci, larangan
·
BENTUK
Bentuk disebut juga
shape, dihasilkan dari garis garis yang tersusun sedemikian rupa. Bentuk ada
yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Setiap bentuk
mempunyai arti tersendiri.
Tergantung budaya,
geografis, dan lain lain. Contoh ; segitiga bisa melambangkan konsep
trinitas(ayah, ibu, anak) tetapi dimesir segitiga melambangkan simbol
feminimitas (kewanitaan).
·
ILUSTRASI
Gambar didesain grafis
bisa terbagi dari jenis metodenya :
1. Manual
Manual / hand drawing
/ gambar tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas, cat,
spidol dll.cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide karikatur, komik, lukisan,
dll. Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti scanner atau
foto digital.
2. Computerized
Menggunakan komputer
anda dapat membuat gambar secara vektor (coreldraw) atau bitmap (adobe
photoshop) format vektor yang terdiri dari koordinat koordinat, cocok untuk
pembuatan logo dan gambar dari line-art. Format bitmap terdiri dari
pixel-pixel, cocok untuk foto
·
WARNA
Setiap warna mempunyai
karakteristik tersendiri. Dengan warna kita dapat mengkomunikasikan desain kita
kepada audience secara efektif.
·
RUANG
Dengan ruang kita
dapat merasakan jauh-dekat, tinggi-rendah, panjang-pendek, kosong-padat,
besar-kecil dll.
Ukuran tersebut
bersifat relatif. “BESAR” menurut anda belum tentu sama dengan “Besar” menurut
orang lain. Ukuran-ukuran tersebut muncul karena ada pembandingan.
Jika kamar penuh
dengan barang, tentu kita sulit bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu
pula dalam desain grafis, kita memerlukan ruang dalam desain grafis untuk
menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks dll. Tetapi jangan
sampai menghabiskan ruang desain, dengan demikian ruang kosong bukan berarti
ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong
adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita
terlihat lebih mudah
PRINSIP DESAIN GRAFIS
Bagi seorang desainer dalam
bekerja sebaiknya harus peka untuk mempertimbangkan berbagai Prinsip
Desain Grafis agar mencapai hasil akhir yang lebih baik serta
memuaskan. Pada praktiknya bahwa Prinsip Desain Grafis bergantung
selera desainer, klien, dan khalayak ramai yang akan menjadi sasaran pesan.
Sebagaimana ditegaskan
pakar desain grafis, Danton Sihombing dalam majalah Cakram:
penilaian karya desain grafis sesungguhnya adalah menguji tingkat kelayakannya,
dalam arti tidak ada karya desain grafis yang benar ataupun yang salah.
Oleh karena itu, kita
akan berkenalan dengan prinsip desain grafis, sebagai berikut.
Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan dalam Prinsip Desain Grafis bahwa secara
keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Apakah itu
keseimbangan simetris, keseimbangan asimetris, dan keseimbangan radikal.
Irama (Rhythm)
Irama dalam Prinsip Desain Grafis merupakan pengulangan atau
variasi dari komponen-komponen desain grafis. Irama tersebut dapat membentuk
urutan gerakan, pola/pattern tertentu. Jenis irama meliputi
regular, mengalir (flowing), dan progresif/gradual.
Skala dan Proporsi
Skala dalam Prinsip Desain Grafis dapat diartikan sebagai
perubahan ukuran/size tanpa perubahan ukuran panjang lebar atau
tinggi. Proporsi dalam prinsip desain grafis merupakan perubahan perbandingan
antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi
sering terlihat distorsi.
Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dalam prinsip desain grafis untuk menarik perhatian pembaca, sehingga
ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud.
Kesatuan (Unity)
Kesatuan dalam Prinsip Desain Grafis adalah kohesi,
konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga
memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Komentar
Posting Komentar