IT Governance
Pengelolaan TI (IT Governance) merupakan suatu bentuk perencanaan dalam menerapkan dan menggunakan TI yang digunakan oleh suatu organisasi agar sesuai dengan visi, misi dan tujuan dari organisasi. TI yang diatur tersebut merupakan suatu proses untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar dapat mencapai tujuannya dengan menambahkan nilai yang dapat menyeimbangkan resiko terhadap penggunaan TI serta prosesnya.
Peranan IT Governance tidaklah diragukan lagi dalam pencapaian tujuan suatu organisasi yang mengadopsi TI. Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya pada organisasi publik, maka IT Governance yang pada intinya adalah bagaimana me-manage penggunaan TI agar menghasilkan output yang maksimal dalam organisasi, membantu proses pengambilan keputusan dan membantu proses pemecahan masalah – juga harus dilakukan. Prinsip-prinsip IT Governance harus dilakukan secara terintegrasi, sebagaimana fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan secara sistemik dilaksanakan pada sebuah organisasi publik.
IT Governance merefleksikan adanya penerapan prinsip-prinsip
organisasi dengan memfokuskan pada kegiatan manajemen dan penggunaan TI untuk
pencapaian organisasi. Dengan demikian, IT governance pada intinya mencakup
pembuatan keputusan, akuntabilitas pelaksanaan kegiatan penggunaan TI, siapa
yang mengambil keputusan, dan memanaje proses pembuatan dan pengimplementasian
keputusan yang berkaitan dengan TI.
Aspek-Aspek IT Governance
- Penyelarasan
rencana strategis TI dengan tujuan bisnis Perusahaan (Strategic
Alignment); berfokus pada memastikan hubungan bisnis dan rencana
TI; mendefinisikan, memelihara dan memvalidasi proposisi nilai TI, dan
menyelaraskan operasi TI dengan operasi perusahaan.
- Optimalisasi
nilai bisnis Perusahaan bagi Perusahaan (Value Delivery); adalah
tentang menjalankan proposisi nilai seluruh siklus pengiriman, memastikan
bahwa TI memberikan manfaat yang dijanjikan terhadap strategi,
berkonsentrasi pada mengoptimalkan biaya dan membuktikan nilai intrinsik
TI.
- Optimalisasi
investasi TI yang mencakup aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumber
daya manusia (Resouce Management); adalah tentang investasi yang
optimal, dan pengelolaan yang tepat atas sumber daya TI yang kritis, yaitu
antara lainaplikasi, informasi, infrastruktur dan orang-orang. Isu-isu
kunci berkaitandengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
- Pengelolaan
resiko TI (Risk Management); membutuhkan kesadaran risiko dari
pejabat perusahaan senior, pemahaman yang jelas tentang risk appetite
perusahaan itu, pemahaman tentang persyaratan kepatuhan, transparansi
tentang risiko yang signifikan untuk perusahaan dan menanamkan tanggung
jawab manajemen risiko kedalam organisasi.
- Pengelolaan
kinerja proses TI (Performance Measurement); menjalankan dan
memonitor implementasi atasstrategi, penyelesaian proyek, penggunaan
sumber daya, kinerja proses dan pelayanan pengiriman, yaitu menggunakan,
misalnya, balanced scorecard yang menerjemahkan strategi ke dalam tindakan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Risk Management
Manajemen Risiko (Risk Management) adalah
kemungkinan terjadinya sesuatu yang buruk atau hilangnya sesuatu yang bernilai.
Nilai yang dimaksud disini dapat berupa kesehatan, status sosial, kekayaan,
barang, harta ataupun kesejahteraan dan kebahagiaan. Nilai-nilai ini dapat
diperoleh atau hilang ketika kita mengambil keputusan untuk melakukan ataupun
tidak melakukan suatu tindakan.
Aspek-Aspek Risk Management
- Tataran
Korporasi: Aspek ini terdiri atas tiga hal. Pertama,
kecukupan modal minimum. Kedua, batasan portofolio investasi. Ketiga,
pemisahan rekening perusahaan dan nasabah. Pengaturan aspek ini
dimaksudkan untuk mencegah kejahatan korporasi (corporate crime).
- Tataran
Pengelola Perusahaan: Aspek ini terdiri atas tiga hal juga.
Pertama, kompetensi manajemen berupa pengalaman dan keahlian. Kedua,
integritas pengurus berupa rekam jejak yang tidak tercela. Ketiga, tata
pengelolaan yang baik dan transparan. Pengaturan aspek ini dimaksudkan
untuk mencegah kejahatan pimpinan perusahaan (white collar
crime).
- Tataran
Pelaksana Lapangan Perusahaan: Aspek ini terdiri atas tiga hal.
Pertama, pengenalan selera risiko nasabah (risk appetite). Kedua,
pengetahuan tenaga penjual akan produk investasi yang dijualnya. Ketiga,
transparansi dalam menjelaskan risiko investasi. Pengaturan aspek ini
dimaksudkan untuk mencegah kejahatan tenaga pelaksana (blue collar
crime).
Contoh: Pabrik sepatu dengan tenaga 10 orang menghadapi
resiko bahwa sepatu-sepatu tersebut rusak. Bila pabrik tersebut menambah mesin
dan tenaga kerja, maka resikonya bertambah, antara lain kerusakan mesin,
keributan karyawan dan lain-lain.
Langkah-Langkah Auditing IT Governance
- Identifikasi
dan dokumentasi. Layaknya audit umum, identifikasi dan
dukumentasi adalah keharusan. Hal ini bisa dilakukan dengan menjalankan
survei maupun observasi ke lapangan sehingga audit bisa lebih objektif dan
akurat.
- Tes
subtantif. Tes substansi merupakan tes yang dijalankan untuk
mengetahui “isi” secara lebih mendalam. Dalam tes ini ada dua tipe yang
bisa dijalankan: signifikan alias ditelusur secara lebih mendalam; atau
terbatas.
- Evaluasi. Setelah
melakukan tes substantif, audit TI bisa menjalankan evaluasi berdasarkan
hasil temuan. Di tahap ini kembali dicek apakah kinerja perusahaan efektif
atau tidak. Kalau efektif berarti memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke
tahap selanjutnya. Namun kalau tidak efektif, lakukan lagi tes substantif.
- Penilaian
Mutu/ Kesimpulan. Di langkah terakhir ini akan terlihat apakah
mutunya terjamin atau tidak. Jelas audit TI bukanlah tindakan yang bisa
dilakukan secara asal dan instan. Ketelitian auditor menjadi ujung
tombaknya. Selain itu tentu saja, tujuan dan langkah-langkah tersebut
harus dilakukan secara konsekuen.
Audit IT pada Domain
Audit IT pada domain EDM (Evaluate, Direct, and
Monitor)
Proses tata kelola ini berurusan dengan tujuan tata pemangku
kepentingan dalam melakukan penilaian, optimasi risiko dan sumber daya,
mencakup praktek dan kegiatan yang bertujuan untuk mengevaluasi pilihan
strategis, memberikan arahan kepada TI dan pemantauan hasilnya. Berikut domain
proses EDM:
- EDM01
Ensure Governance Framework Setting and Maintenance (Memastikan Pengaturan
dan Pemeliharaan Kerangka Tata Kelola)
- EDM02
Ensure Benefits Delivery (Memastikan Memberi Manfaat)
- EDM03
Ensure Risk Optimisation (Memastikan Pengoptimalan Risiko)
- EDM04
Ensure Resource Optimisation (Memastikan Pengoptimalan Sumber Daya)
- EDM05
Ensure Stakeholder Transparency (Memastikan Transparansi Pemangku
Kepentingan)
Audit IT pada domain APO (Align, Plan, and
Organise)
Memberikan arah untuk pengiriman solusi (BAI) dan penyediaan
layanan dan dukungan (DSS). Domain ini mencakup strategi dan taktik, dan
mengidentifikasi kekhawatiran cara terbaik TI agar dapat berkontribusi pada
pencapaian tujuan bisnis. Realisasi visi strategis perlu direncanakan,
dikomunikasikan dan dikelola untuk perspektif yang berbeda. Sebuah organisasi
yang tepat, serta infrastruktur teknologi, harus dimasukkan ke dalam tempatnya.
Berikut domain proses APO:
- APO01
Manage The IT Management Framework (Mengelola Kerangka Manajemen TI)
- APO02
Manage Strategy (Mengelola Strategi)
- APO03
Manage Enterprise Architecture (Mengelola Arsitektur Bisnis)APO04 Manage
Innovation (Mengelola Perubahan)
- APO05
Manage Portfolio (Mengelola Dokumen)
- APO06
Manage Budget and Costs (Mengelola Anggaran dan Biaya)
- APO07
Manage Human Resources (Mengelola Sumber Daya Manusia)
- APO08
Manage Relationships (Mengelola Relasi)
- APO09
Manage Service Agreements (Mengelola Perjanjian Layanan)
- APO10
Manage Suppliers (Mengelola Pemasok)
- APO11
Manage Quality (Mengelola Kualitas)
- APO12
Manage Risk (Mengelola Risiko)
- APO13
Manage Security (Mengelola Keamanan)
Audit IT pada domain BAI (Build, Acquire, and
Implement)
Memberikan solusi dan melewatinya sehingga akan berubah
menjadi layanan. Untuk mewujudkan strategi TI, solusi TI perlu diidentifikasi,
dikembangkan atau diperoleh, serta diimplementasikan dan terintegrasi ke dalam
proses bisnis. Perubahan dan pemeliharaan sistem yang ada juga dicakup oleh
domain ini, untuk memastikan bahwa solusi terus memenuhi tujuan bisnis. Berikut
domain proses BAI:
- BAI01
Manage Programmes and Project (Mengelola Program Dan Proyek)
- BAI02
Manage Requirements Definition (Mengelola Definisi Persyaratan)
- BAI03
Manage Solutions Identification and Build (Mengelola Identifikasi Solusi
dan Pembangunan)
- BAI04
Manage Availability and Capacity (Mengelola Ketersediaan dan Kapasitas)
- BAI05
Manage Organisational Change Enablement (Mengelola Pemberdayaan Organisasi
Perubahan)
- BAI06
Manage Changes (Mengelola Perubahan)
- BAI07
Manage Change Acceptance and Transitioning (Mengelola Penerimaan Perubahan
dan Transisi)
- BAI08
Manage Knowledge (Mengelola Pengetahuan)
- BAI09
Manage Assets (Mengelola Kepemilikan)
- BAI10
Manage Configuration (Mengelola Susunan)
Audit IT pada domain DSS (Deliver, Service, and
Support)
Menerima solusi dan dapat digunakan bagi pengguna akhir.
Domain ini berkaitan dengan pengiriman aktual dan dukungan layanan yang
dibutuhkan, yang meliputi pelayanan, pengelolaan keamanan dan kelangsungan,
dukungan layanan bagi pengguna, dan manajemen data dan fasilitas operasional.
Berikut domain proses DSS:
- DSS01
Manage Operations (Mengelola Operasi)
- DSS02
Manage Service Requests and Incidents (Mengelola Layanan Permohonan dan
Kecelakaan)
- DSS03
Manage Problems (Mengelola Masalah)
- DSS04
Manage Continuity (Mengelola Keberlangsungan)
- DSS05
Manage Security Services (Mengelola Jasa Keamanan)
- DSS06
Manage Business Process Controls (Mengelola Kontrol Proses Bisnis)
Audit IT pada domain MEA (Monitor, Evaluate,
Assess)
Monitor semua proses untuk memastikan bahwa arah yang
disediakan diikuti. Semua proses TI perlu dinilai secara teratur dari waktu ke
waktu untuk mengontrol kualitas dan kepatuhan mereka. Domain ini tertuju pada
manajemen kinerja, pemantauan pengendalian internal, kepatuhan terhadap
peraturan dan tata kelola. Berikut domain proses MEA:
- MEA01
Monitor, Evaluate and Assess Performance and Conformance (Memantau,
Evaluasi dan Menilai Kinerja Dan Penyesuaian)
- MEA02
Monitor, Evaluate and Assess The System of Internal Control (Memantau,
Evaluasi dan Menilai Sistem Pengendalian Internal)
- MEA03
Monitor, Evaluate and Assess Compliance with External Requirements
(Memantau, Evaluasi dan Menilai Kepatuhan dengan Persyaratan Eksternal)
Komentar
Posting Komentar