Kerugian PT 'AF' di Bontang

Tim Reskrim Polres Bontang, menangkap warga Samarinda, RH (31), di kawasan Bontang Utara, kota Bontang, Minggu (31/1). Kasusnya, dugaan debitur fiktif. Akibatnya, perusahaan pembiayaan PT AF di Bontang tempat RH bekerja merugi Rp1,37 M.

Kasus itu dilaporkan perusahaan ke Polres Bontang, Jumat (15/1) lalu. Perwakilan perusahaan kepada penyidik menerangkan, kejadian itu diduga sudah berlangsung sejak lama.

"Pihak perusahaan sudah merasa curiga. Maka dari itu, dilakukan audit internal pada tanggal 3-15 Agustus 2020," kata Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo, kepada wartawan di Bontang, Senin (1/2) malam.

Hanifa menerangkan, dari audit internal, ditemukan beberapa debitur diduga fiktif. "Dari hasil audit itu, perusahaan mengalami kerugian materi Rp1,37 miliar," ujar Hanifa.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Bontang Iptu Asriadi merinci, bekerjasama pihak perusahaan, tim Reskrim mengamankan RH di kawasan Jalan Bhayangkara, Bontang, pada hari Minggu (31/1).

"Dugaannya, melakukan tindak pidana pemalsuan surat, dan atau penggelapan di lingkungan pekerjaan. Ini terjadi saat RH dipercaya sebagai karyawan PT AF di Bontang," terang Hanifa.

Sumber : Merdeka.com

Analisis Penulis

Menurut penulis, pada kasus PT ‘AF’ di bontang ini merupakan kelalaian auditor yang mungkin tidak memerhatikan detail pengeluaran dan pemasukan perusahaan.

Auditor diharapkan dapat mendeteksi dan memperbaiki atau mengungkapkan kesalahan saji informasi keuangan yang material. Ketika auditor gagal untuk memenuhi syarat ini, tingkat kualitas auditlah yang dapat menghindarkan terjadinya kegagalan audit. Kualitas audit atau (audit quality) didefinisikan sebagai probabilitas bahwa laporan keuangan tidak memuat penghilangan ataupun kesalahan penyajian yang material. Kualitas audit juga didefinisikan dari segi resiko audit, dengan jasa bermutu tinggi akan mencerminkan risiko audit yang lebih kecil.

Namun kegagalan audit memang sering terjadi, dan sebagai konsekuensinya, akan membuat perusahaan merugi dan hilangnya reputasi, belum termasuk keputusan yang diberikan oleh pengadilan.

Tetapi tidak semua kasus seperti ini langsung berasal dari kegagalan audit maupun auditor. Di sebuah studi yang menguraikan peranan kegagalan bisnis maupun perusahaan dan kecurangan manajemen, pada contoh kasus seseorang menemukan bahwa (a) hampir dari setengah kasus-kasus yang melibatkan kegagalan audit melibatkan kegagalan perusahaan atau klien dengan tingkat kesulitan keuangan yang parah, dan (b) kebanyakan tuntutan hukum yang melibatkan klien-klien merugi dan dapat melibatkan kecurangan manajemen. Temuan ini menunjukkan kenyataan bahwa kegagalan bisnis dan kecurangan manajemen memainkan peran yang sangat penting dalam terjadinya kegagalan audit.


Komentar

Postingan Populer